4 Amalan di Bulan Muharram Sesuai Sunnah, Jangan Lupa Amalkan! (7)
4 Amalan di Bulan Muharram Sesuai Sunnah, Jangan Lupa Amalkan!
Jakarta -
Bulan Muharram dimaknai sebagai momen pelipatgandaan amalan yang dikerjakan. Dengan kata lain, amalan di bulan Muharram sesuai sunnah yang dikerjakan akan diberi pelipatgandaan pahala bagi yang berbuat ketaatan.
Mengutip Imam Baihaqi dalam Khazanah Islam Klasik, hal ini dilandasi dari salah satu riwayat hadits yang diceritakan oleh Ibnu Abu Bakrah. Ia berkata, Rasulullah menyebut bulan Muharram sebagai salah satu bulan Haram di kalender Hijriah dan berkata,
"Maka sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian semua haram (mulia) atas kalian seperti mulianya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Dan sesungguhnya kalian akan menghadap Tuhanmu sekalian dan Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatkan kalian," (HR Bukhari dan Muslim).
Lantas, apa saja amalan yang bisa dikerjakan di bulan Muharram?
4 Amalan di Bulan Muharram Sesuai Sunnah1. Puasa
Puasa di bulan Muharram adalah paling utama setelah puasa Ramadan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang berasal dari Abu Hurairah ra.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Artinya: "Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam." (HR Muslim).
Ada beberapa puasa yang bisa dikerjakan dalam bulan ini. Beberapa puasa sunnah yang dapat dikerjakan adalah puasa Tasu'a (9 Muharram) yang bertepatan dengan 7 Agustus 2022 dan puasa Asyura (10 Muharram) yang bertepatan dengan 8 Agustus 2022.
Di samping itu, ada amalan puasa Ayyamul Bidh (13,14,15 Muharram) yang bertepatan pada 11-13 Agustus 2022, dan puasa Senin dan Kamis selama bulan Muharram.
2. Zikir
Seperti bulan lainnya, bulan Muharram dapat diisi dengan banyak mengingat Allah atau zikir. Perintah untuk mengingat Allah ini telah disebutkan dalam beberapa surat dalam Al Quran, Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 41-42 sebagai berikut,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42)
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
Dalam sebuah hadits riwayat Muslim dikatakan bahwa orang yang membaca dzikir akan dikelilingi oleh malaikat rahmat. Dari Abu Hurairah RA berkata:
"Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah suatu kaum duduk dalam suatu majlis yang di dalamnya menyebut (dzikir) nama Allah, melainkan malaikat mengepungnya dalam rahmat menyelimutinya, dan Allah menyebut mereka sebagai golongan yang berada di sisiNya." (HR Muslim).
3. Sedekah
Bersedekah adalah salah satu amalan di bulan Muharram sesuai sunnah, khususnya pada hari Asyura. Hal ini dilandasi dari riwayat hadits Sufyan bin Uyainah RA yang dikutip dari 12 Bulan Mulia-Amalan Sepanjang Tahun oleh Abdurrahman Ahmad As.
Ia meriwayatkan, muslim yang melapangkan keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkannya selama setahun itu. Ibnu Uyainah RA telah mencobanya selama 50 atau 60 tahun.
4. Bertaubat
Amalan di bulan Muharram sesuai sunnah lainnya adalah bertaubat pada hari Asyura. Sebagaimana Qatadah RA berpendapat, taubat yang dilakukan Nabi Adam AS adalah pada hari Asyura.
Dia juga mengatakan, terkait puasa hari Asyura, Rasulullah SAW bersabda, "Akan digantikan kejahatan-kejahatan pada tahun sebelumnya dengan kebaikan (amal ini)." (HR Muslim).
Menurut Ibnu Allan dalam kitab Syarhul Adzkar menjelaskan, orang-orang pada masa Jahiliyah dulu pun mengagungkan bulan Muharram. Tidak sedikit pula kabilah Arab memuliakan Muharram pada tahun tertentu dan menyebutnya dengan nama Safar Awal.
Namun, penamaan tersebut kemudian diganti Allah SWT dengan sebutan Syahrullah. Hal ini pula yang menjadi keistimewaan Muharram dengan bulan lainnya.
"Setelah Islam datang, Imam As-Suyuthi mengatakan, Allah SWT menggantinya dengan sebutan Syahrullah. Nama tersebut merupakan nama Islam, sedangkan bulan lain bukan. Sesungguhnya nama bulan selainnya masih tetap seperti pada zaman Jahiliyah," kata Ibnu Allan yang diterjemahkan Kasimun dalam Buku Induk Doa dan Zikir.
Syahrullah sendiri artinya bulan Allah yang sunyi. Sebab itulah, berperang termasuk larangan dalam amalan di bulan Muharram sesuai sunnah karena sucinya bulan Muharram